Wajib atas setiap muslim untuk mengagungkan hari ini dan meraih karunia-karunia Alloh di dalamnya dengan cara bertaqorrub (mendekatkan diri) kepada Alloh Ta’ala dengan segala bentuk qurubaat
(pendekatan) dan ibadah, karena sesungguhnya hari Jum’at itu memiliki
hukum-hukum dan adab-adab yang sepatutnya bagi setiap muslim berhias
dengannya.
Ibnul Qoyyim berkata : ”Dan termasuk tuntunan Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam
adalah mengagungkan hari ini, memuliakannya dan mengkhususkannya dengan
ibadah-ibadah yang Alloh khususkan dari hari-hari lainnya. Para ulama
berbeda pendapat apakah hari Jum’at ini lebih utama ataukan hari’
Arofah.”
Maka perhatikanlah wahai akhy
muslim, berapa Jum’at yang telah berlalu atasmu tanpa kau perhatikan
sedikitpun. Bahkan sungguh banyak manusia yang menantikan hari ini
supaya dapat melaksanakan kemaksiatan kepada Alloh Azza wa Jalla dengan berbagai bentuk kemaksiatan dan penyelewengan!!
(Ketahuilah) Diantara hukum-hukum dan adab-adab itu adalah :
1.
Disunnahkan bagi imam membaca dua surat as-Sajdah dan al-Insan secara
sempurna pada sholat fajar (shubuh) di hari Jum’at, sebagaimana yang
dilakukan oleh Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam, dan jangan memendekkan ketika membaca kedua surat ini sebagaimana yang sering dilakukan oleh sebagian imam.
2. Disunnahkan bagi seseorang untuk memperbanyak bersholawat atas Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam, sebagaimana hadits Aus bin Aus radhiyallahu ’anhu, dari Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam :
إن من أفضل أيامكم يوم الجمعة, فيه خلق آدم و فيه قيض وفيه النفخة وفيه الصعقة, فأكثروا عليّ من الصلاة فيه فإن صلاتكم معروضة عليّ
”Sesungguhnya
seutama-utama hari atas kalian adalah hari Jum’at, di dalamnya Adam
diciptakan dan didalamnya beliau diwafatkan. Di dalamnya sangkakala
ditiup dan di dalamnya makhluk-makhluk mati bergelimpangan1. Maka perbanyaklah kalian bersholawat atasku, karena sesungguhnya sholawat kalian akan sampai kepadaku.”
.
3. Sholat Jum’at itu diwajibkan atas setiap laki-laki yang merdeka, mukallaf, muslim dan menetap. Sholat jum’at tidak wajib atas musafir yang atasnya qoshor
di dalam sholatnya, dan seorang budak serta wanita, namun barangsiapa
diantara mereka ini menghadiri sholat Jum’at maka mereka tetap
mendapatkan pahala. Kewajiban sholat jum’at menjadi batal dengan sebab
adanya udzur (yang syar’i) seperti sakit atau dalam keadaan khouf (perang berkecamuk).
4. Mandi pada hari jum’at termasuk tuntunan Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam sebagaimana dalam sabda beliau ’alaihi Sholatu wa Salam :
إذا جاء أحدكم إلى الجمعة فليغتسل
”Apabila salah seorang dari kalian hendak mendatangi sholat Jum’at, maka hendaklah mandi.”
5.
Berparfum, bersiwak dan berpakaian dengan pakaian yang terbaik termasuk
adab seorang muslim di hari Jum’at. Dari Abu Ayyub beliau berkata : Aku
mendengar Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :
من
اغتسل يوم الجمعة ومس من طب إن كان له ولبس من أحسن ثيابه ثم خرج وعليه
السكينة حتى يأتي المسجد ثم يركع إن بدا له ولم يؤذ أحدا ثم أنصت إذا خرج
إمامه حتى يصلي كانت كفارة لما بينهما
”Barangsiapa
mandi pada hari Jum’at, menggunakan minyak wangi yang ia miliki dan
memakai pakaiannya yang terbaik, kemudian ia keluar dan berjalan dengan
tenang (perlahan-lahan) sampai tiba di Masjid, lalu ia ruku’ (sholat)
yang tampak baginya dan ia tidak mengganggu seorangpun2, lalu
ia diam ketika imam keluar sampai menunaikan sholat, maka baginya
kaffarah (pelebur dosa) antara jum’at satu dengan jum’at lainnya.”
.
Dan Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ’anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :
غُسل يوم الجمعة علي محتلم وسواك ويمس من الطيب ما قدر عليه
”Haruslah
mandi pada hari Jum’at bagi setiap orang yang mimpi, lalu bersiwak dan
berparfum dengan minyak wangi semampu yang ia miliki.”
.
6.
Disunnahkah bergegas untuk menunaikan sholat Jum’at yang mana sunnah
ini seakan-akan telah mati saat ini, semoga Alloh merahmati mereka yang
masih menghidupkan sunnah ini.
Dari Abu Hurairoh Radhiyallahu ’anhu dari Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam beliau bersabda :
إذا
كان يوم الجمعة وقفت الملائكة على أبواب المسجد فيكتبون الأول فالأول,
فمثل المهجر إلى الجمعة كمثل الذي يهدي بدنة ثم كالذي يهدي بقرة ثم كالذي
يهدي كبشا ثم كالذي يهدي دجاجة ثم كالذي يهدي بيضة فإذا خرج الإمام وقعد
على المنمر طووا صحفهم وجلسوا يسمعون الذكر
”Apabila
tiba hari Jum’at, para malaikat berdiri di pintu-pintu Masjid, mereka
menulis orang-orang yang datang pertama kali. Permisalan orang yang
datang pada awal Jum’at bagaikan orang yang berkurban seekor unta,
kemudian (yang datang berikutnya) bagaikan orang yang berkurban seekor
sapi, kemudian (yang datang berikutnya) bagaikan orang yang berkurban
seekor domba, kemudian (yang datang berikutnya) bagaikan orang yang
berkurban seekor ayam, kemudian (yang datang berikutnya) bagaikan orang
yang berkurban sebutir telur. Apabila imam telah keluar dan duduk di
atas mimbar, para malaikat berbondong-bondong beranjak dari barisan
mereka, lalu mereka duduk untuk mendengarkan khutbah.”
Saudara-saudaraku...
Dimanakah gerangan orang-orang yang berlomba-lomba di dalam kebaikan?!
Dimanakah gerangan orang-orang yang bergegas menuju sholat?!
Dimanakah gerangan orang-orang yang memiliki semangat dan kemauan yang teguh?!
7.
Disunnahkan bagi seorang muslim untuk menyibukkan diri dengan sholat,
dzikir dan membaca al-Qur’an sampai imam keluar. Hadits Salman dan Abu
Ayyub sebelumnya sebagai dalil atas hal ini.
8. Wajib diam ketika khutbah dan berkonsentrasi dengan apa yang diuraikan di dalam khutbah. Dari Abu Hurairoh Radhiyallahu ’anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :
إذا قلت لصاحبك : أنصت يوم الجمعة والإمام يخطب فقد لغوت
”Apabila
engkau berkata kepada temanmu : ”diamlah” pada hari Jum’at sedangkan
imam tengah berkhutbah, maka telah engkau sia-siakan (Jum’atmu)”
Ahmad menambahkan di dalam riwayatnya :
و من لغا فليس له في جمعته تلك شيء
”Barangsiapa yang (melakukan hal yang) sia-sia maka ia tidak akan mendapatkan pada Jum’atnya sesuatu apapun.”
Di dalam riwayat Abu Dawud :
و من لغا أو تخطى كانت له ظهرا
”Barangsiapa yang (melakukan perbuatan) sia-sia atau membuat-buat garis3 maka ia telah mengesampingkan (pahala).”
9. Disunnahkan membaca surat al-Kahfi pada hari Jum’at sebagaimana hadits Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu ’anhu beliau berkata : Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :
من قرأ سورة الكهف يوم الحمعة أضاء له من النور ما بين الجمعتين
”Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada hari Jum’at, maka Alloh terangi ia dengan cahaya diantara dua jum’at.”
.
10.
Tidak diperbolehkan melakukan safar pada hari Jum’at bagi orang yang
diwajibkan sholat Jum’at sebelum menunaikannya setelah masuk waktunya.
11.
Dibenci (dimakruhkan) berpuasa pada hari Jum’at secara bersendirian dan
sholat pada malamnya, sebagaimana hadits Abu Hurairoh Radhiyallahu ’anhu dari Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam, beliau bersabda :
لا تخصوا ليلة الجمعة بقيام و لا تخصوا يوم الجمعة بصيام من بين الأيام إلا أن يكون في صوم يصومه أحدكم
”Janganlah
kalian mengkhususkan malam Jum’at dengan sholat dan jangan pula
mengkhususkan hari Jum’at dengan puasa daripada hari-hari lainnya,
kecuali puasa yang biasa kalian laksanakan.”
.
12.
Wajib bagi yang berkeinginan untuk berpuasa pada hari Jum’at untuk
menyertainya dengan puasa sehari sebelum atau setelahnya, sebagaimana
hadits Abu Hurairoh Radhiyallahu ’anhu dari Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam, bahwasanya beliau bersabda :
لا يصومنّ أحدكم يوم الجمعة إلا أن يصوم يوما قبله أو يوما بعده
”Janganlah salah seorang dari kalian berpuasa pada hari Jum’at kecuali disertai dengan puasa sehari sebelumnya atau setelahnya.”
13. Adapun sunnah pada hari Jum’at, maka telah datang hadits (yang menerangkan) bahwasanya Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam melakukan sholat dua roka’at setelah Jum’at (Muttafaq ’alayhi), dan datang pula sebuah hadits bahwasanya Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam memerintahkan bagi orang yang hendak sholat setelah jum’at untuk sholat sebanyak empat raka’at. (HR Muslim).
Ishaq berkata : ”Apabila
beliau sholat di dalam masjid pada hari Jum’at maka beliau sholat empat
raka’at, dan apabila sholat di rumah maka beliau sholat dua roka’at.”
Abu Bakr al-Atsram berkata : ”Kesemua hal ini boleh dilakukan.”
14.
Apabila seorang muslim masuk ke dalam Masjid pada hari Jum’at dan imam
sedang berkhutbah, hendaklah ia sholat dua raka’at yang ringan sebelum
duduk, sebagaimana hadits Jabir bin ’Abdillah Radhiyallahu ’anhu beliau berkata : ”Sulaik al-Ghothfani datang (ke Masjid) pada hari Jum’at dan Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam tengah berkhutbah saat itu lalu ia langsung duduk. Maka Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :
إذا جاء أحدكم يوم الجمعة والإمام يخطب فليصل ركعبين ثم ليجلس
”Apabila salah seorang dari kalian masuk (ke Masjid) dan Imam tengah berkhutbah, maka sholatlah dua raka’at lalu duduklah.”
.
15.
Disunnahkan bagi imam untuk membaca pada sholat jum’at dua surat :
yaitu al-Jum’ah dan al-Munafiqun, atau al-’A’laa dan al’Ghoosyiah,
karena Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam membacanya.
.
Catatan kaki :
1. Lihat QS az-Zumar : 68, pent
2. Dengan memisahkan duduk atau menempati duduk seseorang atau melewati pundak-pundak jama’ah yang duduk, pent.
3.
Maksudnya membuat-buat garis di lantai masjid ketika khutbah, atau
perbuatan serupa seperti bermain-main baju, memijat-mijat tangan supaya
bunyi, atau lainnya yang menunjukkan sikap tidak konsentrasi dengan
khutbah, pent..
Tanda: islami, hukum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar