Sabtu, 20 November 2010

HARAPAN

Terasa sulit tuk gapai keinginginan kecil

hati merintih menjerit akan terkuak menunggu

apa artinya...?

perang nafsu versus harapan

tangkisan nafsu berkelit ego

ingin semua sesuai harapan

dentingan deras gemuruh waktu

tahun, bulan bahkan hari

menungu semua kepastian

seakan membelah embun di pagi sunyi

TEBASAN WAKTU

lentera pagi hilang menjadi kelabu

Angin seakan enggan menyapa dunia

burungpun membisu 

menyepi disudut sarang

hai kecilku terasa berat

pikiran ego memaksa kehendak

akankah kuasa menjalaninya

dalam kerasnya waktu

membunuh, menebas, bahkan memecat

Waktu...

semua berjalan karnamu..

semua mati bila tanpamu

semua lancar tersusun

juga berkatmu


namun bila lengah langsung kau tebas

lantaran kedebong dipetik buahnya

jiwa ragaku terpana olehmu

semua tergantung karnamu

kau penentu esok dan lampau

BERGADANG

Malam larut begitu cepat

snack dan cofi temani heningnya malam

dingin meresap hingga menembus kulit

mata tegar seakan terpaksa

hiburan flm seakan tak berdaya

menyapaku dimalam yang hujan

teman-teman tidur bergelimpangan 

Namun diriku masih tegar menjaga amanah

dengan gentringan hujan di beranda

seolah nada penyenyak bagi pelelap

bulan dan bintang hilang ditelan awan berhujan

jangkrikpun engga bernyanyi

kodok-kodok riang berpesta ria

namun hati ini memikirkan selalu tentangnya

pikiranpun terbawa melayang

mata ini masih menatap layar drama

namun hati dan pikiran jauh

dari apa yang di pandang mata


Ujung-Ujungnya Ngantuk


Duduk terpaku menunggu waktu

Tulisan-tulisanpun menjadi teman

Pensil dan tangan bekerja sama

Pikiran berputar mencarikata-kata


Buku melengkung menjadi kuat

tuk menuangkan coretan pena

dalam siang menanti sore

sebelum mentari tegak diatas kepala


Mata sayup menghampiri 

seakan lekas untuk berbaring 

badan tak setabil antara kesadaran

menjadikan suasana tak karuan

 

Tak sabar tuk pulang, makan & tidur

karenea besok harus bekerja

suapan nasi jarang menyentuh lambung

Karena waktu tak terbagi

Sorotan mata tak setegar gunung

Mata merah menghias wajah

Hanya satu yang terkuak

Hanya satu yang terasa

NGnganntuuuk,,,,

Please Go bad......!!

Selasa, 02 November 2010

Pertiwiku kembali berduka

Negriku ramah,

Pertiwiku damai

Tanahku subur, kaya akan alam

Terpaan angin mengusik ketenangan

Butiran hujan menghantam kerasnya bumi

gelombang samudra menyapa keindahan pertiwi

seakan tak berbekas luka


kesabaran pertiwi semakin di uji

seakan dunia enggan meliht suka

derairan air mata indo mengalir tanpa henti

pertiwiku kembali berduka


seromongan putih lembut

menghujam bumi

menenggelamkan metropolitan

kota istimewa jogjapun berduka

akan muntahan batu biru besar menjulang tinggi

kepulan putih beracun

menghujani desa

tak ubahnya obat pembasmi serangga


ratapan indonesia akan cobaan

rakyat melesatkan air mata

korbanpun berjatuhan

anak-anak menangis menjerit

akankah negriku kembali tersenyum

ataukah kelalaian ummat yang lupapada yang Kuasa

BEFORE COVID-19 MEWABAH DUNIA

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh... Hai,,, Salam Sehat Sejahtera selalu... semenjak pandemi melanda dunia, termas...