Hai,,,
Salam Sehat Sejahtera selalu...
semenjak pandemi melanda dunia, termasuk Indnesia di dalamnya, kekacauan melanda semua asepk, yang mana semua orang harus tetap waspada dan mengikuti anjuran pemerintah demi keselamatan bersama dalam menjaga yang paling utama, yaitu kesehatan.
disini saya tidak membahas tetang pandeminya, akan tetapi di tahun ini penuh dengan sejarah dan kita berharap semoga pandemi ini cepat berlalu... aamiin...
jadi disini aku ingin bercerita betapa beruntungnya aku dan teman-temanku bisa menyambangi patung singa milik tetangga sebelah di bulan November 2019 lalu, dan waktu itu tidak menyangka juga ternyata di awal tahun 2020 masuk sebuah wabah berupa virus covid-19 yang menyerang kota Wuhan, China.
Foto bersama di Marina Bay Sands, Singapura
Kiri, Mochamad, Suryana, Hendrian, Elizia, kita berfoto bersama setelah siangnya menjelajah sebagian tempat wisata di sana, yang pasti dengan tanpa biaya, alias gretongan(Red;Gratis), hahaha...
kita pergi kesana awalnya sih karena ada keinginan kuat untuk mencoba traveling keluar negeri dengan biaya yang terjangkau, dan terpilihnya singapura, karena memang jaraknya yang dekat dan banyak destinasi yang bisa di jangkau, memang negara singapura merupakan negara kecil tidak terlalu luas, bahkan lebih besar jakarta, jika di bandingkan.
disana kita memakan waktu 3 hari, yang mana kita puas puasin menjelajah ketempat yang sudah kita atur sebelum keberangkatan, jika ingin ke tempat yang kita tuju, karena jika tidak hal itu sangat berpengaruh dengan biaya untuk transportasinya, ya kita kesana karena modal niat dengan bajet yang memang sudah di takar. Seru sih ketika kita sampai disana, apalagi aku baru pertama kali naik pesawat rasanya seperti di bawa terbang, ya jelaslah kan naik pesawat.
jadi ketika kita sampai di sana hal yang kita lakukan ialah mengambil Bagasi dan itu luar biasa aga pusing karena bandara terbaik Dunia saking bagusnya ia kan. tapi ada perasaan deg degan, karena salah satu teman kita di tahan di ruang migrasi, namun akhirnya tidak masalah, hanya karena mungkin ya, namanya yang sering di pakai. singkat cerita kita membeli kartu perdana di sana, dan ini memakan waktu sangat lama sekali sampai muter muter bandar di jalur yang sama, rasanya kaki ini sudah tidak sanggup lagi untuk berjalan ingin rasanya ketemu kasur dan rebahan.
dan akhirnya ketemu juga, karna jika disana tanpa jaringan internet dan komunikasi, wah bisa gawat, kesasar di negeri orang, bisa gak pulang nantinya...
sampai larut malam disana kita lanjut ke tempat penginapan, di kampung arab, kalau saja teman kita laki semua kita lebih baik nyewa hotel isinya bersamaan, karena ada teman kita yang perempuan jadi memilih untuk tempat kosan yang terpisah antara laki laki dan wanita.
selama disana kita memuaskan hari-hari kita seolah tanpa jeda dan langkah kaki tak ingin berhenti, karena memanfaatkan momen yang mungkin jarang sekali bahkan belum pernah sebelumnya, dan rasa senang luar biasa karena akhirnya bisa menyambangi sebuah Negara.
dan tibalah di hari terakhir, sebagai pelancong pasti tidak akan terlewatkan yang namanya membeli buah tangan has singapura, yakni gantungan kunci, dan coklat. dan ternyata di sana keperluan Rumah tangga juga murah dan bahkan kita menemukan salah satu toko yag menjual coklat lebih murah dari toko lainnya. sampai khilaf sehingga lupa barang barang tersebut akan disimpan dimana.
dan akhirnya teman kita membeli koper baru, dan bergegaslah kita ke bandara untuk pulang ke Jakarta Indonesia. namun ada hal yang perlu aku ceritakan sedikit sebelum tulisan ini aku akhiri, di sana(singapura) aku tidak menemukan sampah dan bersih sekali, bahkan saat berjalan di trotoar jalanpun, tidak ada polusi yang dihasilkan oleh kendaraan yang biasa aku alami di jalan-jalan jakarta atau kota lainnya. di sana luar biasa bersih, dan futuristinya. kerenlah.
lalu saat memalui pemeriksaan migrasi singapura salah satu teman kita barang belanjaannya di taruh di tas, seperti minyak rambut atau sejenis gel, dan itu di larang masuk kedalam kabin, harusnya masuk ke bagasi, alhasil di sita lah, sedih sih, tapi mau bagaimana lagi..
dan istirahatlah kita di pesawat menggunakan maskapai kebanggaan singapura yaitu SingapurarAirline, dimana kita naik pesawat itu hanya membelinya dengan harga Rp 200.000;- Pergi dan Pulang, beruntunya kita rasa itu. hanya saja biaya makan disana lumayan menguras kantong.
mungkin cukup sekian cerita saya kali ini, terimakasih juga buat kamu yang sudah mampir dan membaca sampai selesai, kamu termask orang hebat.
😍😍😇
salam hangat penulis
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh